Tuhan memberikan kita sebuah kehidupan, iya, sebuah saja. Sekali saja. Hanya sekali. Ketika menjalaninya, kita dihadapkan dengan banyak hal, banyak permasalahan, banyak kegembiraan, serta dengan banyak orang yang mengisi setiap kejadian-kejadian.
Dari sekian banyak kejadian, Tuhan ingin kita belajar. Dari ratusan orang yang dipertemukan dengan kita, Tuhan pasti juga menyuruh kita belajar dari mereka. Kejadian setiap kejadian akan memberikan kita pengalaman. Pengalaman buruk pasti akan memberikan kita pelajaran, dan kita pun bisa mengambil pelajaran dari sebuah pengalaman baik. Kita bisa belajar dari kesalahan, kita juga bisa belajar dari hal-hal yang kita lakukan dengan benar/baik.
Orang tua, pasangan, teman-teman, orang yang kita kenal, dan orang-orang yang mungkin hanya lalu lalang sejenak dalam kehidupan kita yang bahkan kita pun tidak tahu namanya, adalah salah satu anugerah yang Tuhan berikan buat kita. Kita beruntung bisa bertemu dengan orang-orang yang baik, dan kita juga beruntung bisa bertemu dengan orang-orang yang tidak baik.
Saya, adalah seorang yang masih harus trus belajar. Belajar untuk menjadi orang yang lebih baik, belajar untuk selalu bersyukur, dan belajar untuk mengambil hikmah dari setiap kejadian dan dari setiap orang yang saya temui dalam kehidupan saya ini. Bersyukur saya dilahirkan dari keluarga yang sangat keras dalam hal agama, dalam hal sopan santun. Orang tua saya adalah orang yang sangat berpengaruh dalam kehidupan saya. Sampai saya sebesar inipun, orang tua masih saja terus mengingatkan tentang moral yang harus saya junjung tinggi.
Suami saya, Mr. D, merupakan salah seorang yang sangat berpengaruh dalam hidup saya. Dia selalu menhingatkan saya untuk menjadi orang yang lebih sabar, segala keluh kesah saya, segala amarah berapi-api selalu bisa dipadamkannya dengan satu kata saja, sabar. Sabar, one magic word. Bagai mantra dalam setiap langkah, mantra dalam setiap bertemu orang yang mungkin bersikap tidak menyenangkan.
Saya ini bukan orang yang pendiam, saya suka sekali bercerita. Ketika pulang kerja, sepanjang jalan saya akan bercerita tentang segala hal yang terjadi hari itu kepada Mr. D. Tentang pekerjaan, tentang Bapak dan Ibu Bos, tentang teman-teman, tentang semuanya. Mr. D yang mengajarkan, bahwa bertemu dengan teman yang tidak menyenangkan adalah sebuah pelajaran buat kita, untuk itu tidak ada alasan untuk kita membencinya. Perbuatannya yang tidak baik kepada kita, bukanlah alasan untuk membencinya, karena pelajaran yang kita petik jauh lebih berharga dari pada sebuah kebencian. Kita bisa belajar untuk tidak seperti dia, kita seakan diberikan sebuah tanyangan televisi secara live tentang sebuah pelajaran tentang perilaku yang tidak sepatutnya kita contoh.
Tuhan telah mempertemukan kita dengan banyak orang, dengan banyak kejadian, agar kita belajar untuk menjadi orang yang lebih baik. Tuhan telah menjodohkan kita dengan orang-orang yang akan mempengaruhi hidup kita yang hanya sekali ini.
Semoga Tuhan selalu menjodohkan kita dengan orang-orang yang baik, dengan orang-orang yang akan membuat hidup kita lebih baik dan lebih berarti.
Panduan Lengkap: Servis dan Perawatan Alat Rumah Tangga
2 bulan yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar